
Trump Tiba-tiba Beri Sinyal Perang Tarif AS-China Berakhir
Trump, memberikan sinyal mengejutkan terkait kemungkinan berakhirnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan saat kampanye di Michigan, Trump menyebut dirinya terbuka untuk meninjau ulang kebijakan tarif tinggi terhadap barang-barang impor asal China, termasuk sektor teknologi dan otomotif.
Ucapan Menimbulkan Spekulasi
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah ketegangan yang masih berlangsung antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Trump, yang dikenal keras terhadap kebijakan ekonomi China selama masa kepresidenannya, kini menyatakan bahwa “sudah saatnya mencari jalan keluar yang saling menguntungkan.”
“Tarif adalah senjata. Tapi kita juga tidak bisa terus-menerus berperang ekonomi. Kita butuh keseimbangan yang cerdas,”.
Pernyataan itu sontak memicu spekulasi bahwa jika Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS, ia mungkin akan melunak terhadap China demi meredakan tekanan terhadap pelaku industri dalam negeri.
Dampak Terhadap Sektor Industri
Sejumlah pengamat menyebut bahwa sinyal damai ini bisa membawa angin segar bagi sektor-sektor yang terdampak langsung oleh kebijakan tarif, seperti otomotif, elektronik, dan manufaktur. Kebijakan tarif yang diterapkan sejak 2018 menyebabkan harga komponen melonjak, serta mengganggu rantai pasok global.
Di sisi lain, pelonggaran tarif juga dapat mendorong stabilitas harga dan memperbaiki daya saing industri AS di pasar internasional.
Reaksi dari Pemerintah China
Pemerintah China belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Trump. Namun, media pemerintah seperti Global Times menyambut pernyataan tersebut sebagai “langkah positif,” meskipun tetap mengingatkan bahwa semua harus dibarengi dengan tindakan nyata, bukan sekadar retorika politik.
Trump Masih Berambisi di 2024
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi kampanye menuju Pemilu Presiden AS 2024. Ia berusaha merangkul pelaku usaha dan buruh manufaktur yang merasa dirugikan oleh perang dagang yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Jika terpilih kembali, Trump mengindikasikan akan menempuh pendekatan yang lebih pragmatis dalam hubungan dagang internasional, tanpa meninggalkan prinsip “America First”.