Warga Bekasi Dipekerjakan Jadi Scammer di Kamboja, Berujung Tewas Disiksa

Warga Bekasi, Jawa Barat, bernama Ryan Ramadhan, diduga menjadi korban perdagangan manusia dengan modus pekerjaan luar negeri yang ternyata berujung maut. Pria muda tersebut dikabarkan tewas di Kamboja setelah disiksa dalam jaringan penipuan daring atau scammer yang ia dipaksa ikuti.

Dijanjikan Bekerja di Luar Negeri

Menurut penuturan keluarga, Ryan awalnya ditawari pekerjaan di Kamboja dengan iming-iming gaji besar. Ia dijanjikan akan bekerja di sektor teknologi sebagai staf customer service. Namun, setelah tiba di negara tersebut pada akhir tahun 2023, ia justru diduga dipaksa bergabung dalam sindikat penipuan daring yang menyasar korban internasional.

Keluarga menuturkan bahwa Ryan sempat mengirimkan pesan meminta tolong. Ia mengaku tidak diperbolehkan keluar dari kompleks gedung tempatnya “bekerja” dan kehilangan akses ke dokumen pribadinya.

Disiksa karena Tidak Capai Target

Ryan disebut mengalami kekerasan fisik karena tidak memenuhi target kerja yang ditentukan oleh sindikat. Ia tidak mampu menghasilkan cukup uang dari skema penipuan daring tersebut. Sumber internal menyebutkan bahwa hukuman yang diberikan sangat kejam, termasuk pemukulan dan kurungan isolasi.

Beberapa hari sebelum dinyatakan meninggal, Ryan sempat mengirimkan pesan terakhir kepada temannya, mengatakan ia takut tidak akan bisa kembali ke Indonesia.

Jenazah Dipulangkan, Keluarga Menuntut Keadilan

Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi bahwa jenazah Ryan berhasil dipulangkan ke Tanah Air melalui kerja sama dengan otoritas Kamboja. Pemakaman dilaksanakan di kampung halamannya di Bekasi dengan suasana haru dan duka mendalam.

Pihak keluarga kini mendesak pemerintah dan aparat hukum untuk mengusut tuntas jaringan perekrut tenaga kerja ilegal yang telah menjerat Ryan. Mereka berharap tidak ada lagi warga Indonesia yang menjadi korban eksploitasi dan kekerasan di luar negeri.

Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan TKI Ilegal

Kejadian tragis ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, khususnya yang berangkat melalui jalur tidak resmi. Banyak di antaranya tergiur dengan janji pekerjaan dan gaji tinggi, namun berujung dalam situasi berbahaya.

Kementerian Ketenagakerjaan dan BNP2TKI diharapkan segera memperketat regulasi serta meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada tawaran kerja yang mencurigakan.