
Ngeri Petani di OKU Diserang Beruang, Kakinya Putus
Petani OKU Sebuah insiden mengerikan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, ketika seorang petani diserang oleh seekor beruang saat sedang bekerja di ladangnya. Akibat serangan tersebut, petani bernama Haris (45) mengalami luka parah, dan kakinya terputus. Kejadian ini terjadi di kawasan hutan sekitar Desa Tanjung Agung, yang selama ini diketahui sebagai habitat beruang liar.
Kronologi Serangan Beruang Petani OKU
Menurut keterangan saksi mata, Haris sedang berada di ladang miliknya untuk mengerjakan beberapa tugas pertanian ketika tiba-tiba seekor beruang datang menyerangnya. Beruang tersebut muncul dari arah hutan dan langsung menerkam Haris yang tengah berada di dekat pohon. Petani yang panik berusaha melawan, namun serangan beruang yang sangat kuat menyebabkan kakinya terputus akibat gigitan yang sangat tajam.
“Petani itu berusaha berlari, namun beruang itu mengejarnya. Saat berlari, ia terjatuh, dan beruang langsung menyerang kakinya. Kondisinya sangat parah,” ujar salah seorang saksi yang melihat kejadian tersebut.
Pertolongan dan Kondisi Korban Petani OKU
Warga sekitar segera memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit. Haris menjalani operasi untuk mengatasi luka-lukanya, termasuk amputasi kaki yang putus. Kondisinya masih kritis dan ia dirawat intensif di rumah sakit di Palembang. “Luka-lukanya cukup parah, dan pemulihan akan memakan waktu lama,” kata dokter yang menangani Haris.
Reaksi Pemerintah dan Upaya Penanggulangan
Pemerintah Kabupaten OKU mengutuk serangan ini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan satwa liar. Dinas Kehutanan dan LSM setempat berkoordinasi untuk mencegah insiden serupa. “Kami akan meningkatkan patroli di area rawan dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengalihkan beruang yang berkeliaran,” kata Kepala Dinas Kehutanan OKU.
Penutupan
Serangan beruang ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Diharapkan ada solusi untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar demi keselamatan