Urusan Duit Japrem Bikin Duo Preman Tega Acak-acak Sayuran Pedagang

Aksi dua preman yang mengacak-acak dagangan sayur milik pedagang kaki lima di Pasar Cipinang, Jakarta Timur, viral di media sosial. Insiden tersebut terjadi pada Jumat pagi (4/4/2025) dan diduga dipicu oleh persoalan uang jatah preman (japrem) yang tidak dipenuhi oleh pedagang.

Dua Preman Merusak Lapak dan Sayuran Dibuang

Menurut kesaksian warga sekitar, kedua pelaku datang dengan motor dan langsung menghampiri lapak milik Siti Mariam (47), seorang pedagang sayuran yang sudah berjualan lebih dari 10 tahun di lokasi tersebut. Tanpa basa-basi, mereka langsung membalikkan beberapa keranjang sayur dan menendang tumpukan cabai serta tomat ke jalan.

“Mereka bilang Bu Siti sudah dua minggu nggak setor. Padahal Bu Siti baru pulang dari kampung karena orang tuanya meninggal,” ujar Amin, saksi mata sekaligus pedagang di kios sebelah.

Dugaan Pemalakan Sudah Terjadi Lama

Pedagang lain mengungkapkan bahwa praktik pemalakan oleh preman di area pasar tersebut bukan hal baru. Biasanya, para preman meminta uang keamanan harian yang jumlahnya bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000 per hari, tergantung luas lapak.

“Kalau nggak kasih, ya risikonya kayak gitu. Barang dirusak, kadang malah mereka ngancam,” ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Korban Melapor ke Polisi

Siti Mariam, yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat aksi tersebut, telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Jatinegara. Ia berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku dan memberikan rasa aman kepada para pedagang kecil seperti dirinya.

“Bukan masalah uangnya saja, tapi saya trauma. Saya jualan buat nyambung hidup,” kata Siti saat ditemui di rumahnya.

Polisi Bertindak, Pelaku Diburu

Kapolsek Jatinegara Kompol Andika Prasetya membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan sedang melakukan penyelidikan. Identitas kedua pelaku sudah dikantongi dan saat ini tim reskrim sedang memburu mereka.

“Kami serius menangani kasus ini. Premanisme harus diberantas. Para pelaku akan dijerat dengan pasal perusakan dan pemerasan,” tegas Kompol Andika.

Reaksi Warganet dan Dukungan dari Wali Kota

Video aksi pengrusakan tersebut viral di media sosial dan memicu kemarahan warganet. Banyak yang menyuarakan dukungan untuk korban dan mendesak aparat untuk tidak tinggal diam.

Wali Kota Jakarta Timur, H. Ali Reza, turut angkat bicara. Ia mengecam aksi premanisme di wilayahnya dan meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku. “Kami tidak akan mentolerir aksi seperti ini. Pedagang kecil harus dilindungi,” ujarnya dalam konferensi pers.