Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan ‘Operasi Sindoor’

Tidak Ada WNI  Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan militer bersandi ‘Operasi Sindoor’ yang dilancarkan di kawasan Kashmir, India, pada awal pekan ini. Pernyataan resmi disampaikan menyusul meningkatnya kekhawatiran publik terkait situasi keamanan di wilayah tersebut.

Kemlu Terus Pantau Perkembangan di Kashmir

Melalui juru bicaranya, Kemlu RI menyatakan bahwa pihak KBRI di New Delhi dan KJRI Mumbai telah melakukan koordinasi dengan otoritas lokal serta komunitas WNI yang bermukim atau beraktivitas di sekitar wilayah konflik. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai WNI yang terdampak langsung oleh operasi militer tersebut.

“Kami terus memantau situasi keamanan dan berkomunikasi aktif dengan warga negara Indonesia di India, terutama yang berada di sekitar Jammu dan Kashmir,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, dalam konferensi pers di Jakarta.

Serangan Militer India Targetkan Militan Separatis

‘Operasi Sindoor’ diluncurkan oleh pasukan keamanan India sebagai respons terhadap meningkatnya aktivitas kelompok militan separatis di wilayah perbatasan. Operasi ini melibatkan pengepungan dan penggerebekan terhadap lokasi-lokasi yang diduga menjadi markas militan. Pemerintah India mengklaim bahwa operasi tersebut berhasil menumpas sejumlah anggota kelompok bersenjata tanpa menimbulkan korban dari pihak sipil.

Namun, situasi keamanan yang tegang sempat memicu penutupan sekolah, pembatasan pergerakan warga, dan gangguan layanan komunikasi di beberapa titik.

Imbauan kepada WNI untuk Tetap Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh WNI di India agar tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pemerintah setempat. WNI juga diminta untuk melaporkan keberadaan dan kondisi mereka melalui hotline perlindungan KBRI New Delhi atau aplikasi Safe Travel yang disediakan oleh Kemlu.

“Jika tidak ada keperluan mendesak, kami sarankan WNI untuk menghindari perjalanan ke wilayah konflik sampai situasi benar-benar kondusif,” tambah Iqbal.

Dukungan dan Kesiapsiagaan Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapsiagaan penuh dalam memberikan perlindungan dan bantuan apabila situasi memburuk. Selain itu, Kemlu juga tengah mempersiapkan rencana kontingensi, termasuk evakuasi terbatas jika diperlukan.

Hingga saat ini, jumlah WNI yang terdaftar tinggal di India mencapai sekitar 1.200 orang, sebagian besar merupakan mahasiswa, pekerja profesional, serta keluarga diplomat.