
Menteri PU Resmikan Tahap Awal Pengerjaan Flyover Sitinjau Lauik
Menteri PU Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meresmikan dimulainya tahap awal pengerjaan Flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (4/5). Flyover ini digadang-gadang sebagai solusi atas permasalahan lalu lintas dan rawan kecelakaan di jalur ekstrem Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal sebagai “jalur maut”.
Proyek Strategis Nasional untuk Keselamatan dan Kelancaran
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyebut pembangunan flyover ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kelancaran transportasi di jalur utama penghubung Padang–Solok. Ia menegaskan bahwa pemerintah serius menangani titik-titik rawan kecelakaan, khususnya di jalur dengan tanjakan dan turunan curam seperti Sitinjau Lauik.
“Jalur ini selama bertahun-tahun menjadi perhatian karena tingginya angka kecelakaan. Dengan flyover ini, kita harapkan lalu lintas bisa lebih aman dan efisien,” ujar Basuki.
Dimulai dari Pekerjaan Tanah dan Penguatan Tebing
Tahap awal yang diresmikan kali ini mencakup pekerjaan tanah, pembukaan akses kerja, dan penguatan struktur tebing di sekitar trase jalan. Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, tahap awal ini akan berlangsung hingga akhir 2025 sebelum masuk ke konstruksi jembatan utama pada tahun berikutnya.
“Topografi yang ekstrem menjadi tantangan utama, sehingga perencanaan dan penguatan awal harus benar-benar matang,” jelasnya.
Warga dan Pemprov Sambut Antusias
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat serta masyarakat setempat menyambut baik pembangunan ini. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, yang turut hadir dalam peresmian mengatakan, flyover ini akan membawa dampak besar, bukan hanya pada aspek keselamatan, tetapi juga pada pengembangan ekonomi kawasan.
“Ini akan menjadi infrastruktur vital yang mempercepat mobilitas logistik dan wisata,” kata Mahyeldi.
Warga sekitar juga merasa lega dengan dimulainya pembangunan. Selama ini, mereka mengaku was-was setiap kali melintasi tanjakan ekstrem yang sering menjadi lokasi kecelakaan kendaraan berat.
Ditargetkan Rampung pada 2027
Flyover Sitinjau Lauik dirancang memiliki panjang sekitar 2,8 kilometer dengan struktur jembatan sepanjang 1,5 kilometer. Proyek ini didanai melalui skema pembiayaan APBN dengan nilai investasi mencapai Rp1,3 triliun.
Pemerintah menargetkan seluruh konstruksi selesai pada tahun 2027. Setelah rampung, flyover ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh hingga 30 persen dan meminimalkan risiko kecelakaan berat.