Jelang Lebaran, Harga Kopi di OKU Selatan Malah Turun Jadi Rp 64 Ribu Perkilo

jelang Lebaran, harga kopi di Kabupaten OKU Selatan justru mengalami penurunan yang signifikan. Harga kopi yang biasanya melonjak tinggi menjelang hari besar tersebut, kali ini justru turun menjadi Rp 64.000 per kilogram. Penurunan harga ini mengejutkan para petani dan pedagang kopi lokal yang biasanya mengandalkan lonjakan harga saat musim Lebaran.

Penyebab Penurunan Harga Kopi

Beberapa pedagang kopi di OKU Selatan menyebutkan bahwa penurunan harga kopi disebabkan oleh pasokan yang melimpah. Tahun ini, hasil panen kopi di daerah tersebut tercatat cukup tinggi, sementara permintaan dari konsumen sedikit menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berpengaruh pada harga jual di tingkat petani dan pedagang.

“Sebenarnya kami berharap harga bisa naik, karena menjelang Lebaran banyak permintaan. Namun, hasil panen yang melimpah membuat harga kopi justru turun. Hal ini membuat kami sedikit khawatir, karena biasanya harga meningkat menjelang Lebaran,” ujar Hamdan, salah satu pedagang kopi di Pasar Muara Enim.

Dampak Penurunan Harga Bagi Petani

Bagi petani kopi, penurunan harga ini memberikan dampak yang cukup signifikan. Mereka harus menerima kenyataan bahwa harga jual kopi di tingkat petani turun jauh dari ekspektasi. Sebelumnya, harga kopi bisa mencapai Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kilogram, tetapi kini hanya mencapai Rp 64.000 per kilogram.

“Sangat berat bagi kami. Sebagian besar petani berharap harga kopi bisa lebih tinggi menjelang Lebaran. Namun, dengan turunnya harga, pendapatan kami tentu terpengaruh,” ujar salah satu petani kopi asal Kecamatan Muaradua, Samsudin.

Proyeksi Harga Kopi ke Depan

Beberapa pihak berharap harga kopi di OKU Selatan akan kembali naik setelah Lebaran. Mengingat kopi adalah komoditas unggulan daerah tersebut, banyak pihak yang berharap agar ada kebijakan yang dapat menstabilkan harga kopi. Selain itu, beberapa pedagang juga mengharapkan adanya peningkatan permintaan dari konsumen setelah liburan Lebaran selesai.

“Semoga setelah Lebaran, harga kopi kembali stabil atau bahkan naik. Kami berharap ada dukungan dari pemerintah agar harga kopi lebih baik untuk kesejahteraan petani,” harap Hamdan.

Penutup

Penurunan harga kopi menjelang Lebaran ini menjadi perhatian banyak pihak, khususnya petani kopi yang mengandalkan pendapatan dari komoditas tersebut. Meskipun harga kopi turun, masyarakat di OKU Selatan tetap berharap agar sektor pertanian, khususnya kopi, bisa terus berkembang dengan harga yang lebih baik di masa depan.