
Avanza Terjun ke Jurang di Subulussalam, Tiga Penumpang Hilang
Avanza Terjun ke Jurang sedalam lebih dari 30 meter di kawasan perbukitan Lae Kombih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Aceh, pada Kamis malam (24/4). Akibat kecelakaan ini, tiga dari lima penumpang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian hingga Jumat pagi.
Kecelakaan Diduga Akibat Jalan Licin
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB saat kendaraan melaju dari arah Kota Subulussalam menuju Tapaktuan. Cuaca saat itu dilaporkan hujan deras, sehingga kondisi jalan menjadi licin dan pandangan terbatas. Diduga, sopir kehilangan kendali saat melewati tikungan tajam di ruas jalan yang dikenal rawan kecelakaan tersebut.
Kapolres Subulussalam, AKBP Indra Kurniawan, membenarkan insiden tersebut dan menyebutkan bahwa kendaraan tergelincir sebelum akhirnya terjun ke jurang yang dipenuhi semak dan bebatuan besar.
Dua Penumpang Selamat, Tiga Masih Dicari
Dari lima orang di dalam mobil, dua di antaranya berhasil menyelamatkan diri dengan luka-luka dan telah dilarikan ke RSUD Subulussalam. Sementara itu, tiga penumpang lainnya masih belum ditemukan, diduga terjebak di dalam kendaraan atau terbawa arus sungai kecil yang berada di dasar jurang.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan setempat langsung diterjunkan untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian. Namun, kondisi gelap dan medan yang terjal membuat pencarian pada malam hari cukup sulit dilakukan.
Evakuasi Dilanjutkan Pagi Hari
Pada Jumat pagi, operasi pencarian kembali dilanjutkan dengan bantuan alat berat dan drone pencari. Tim juga menyusuri aliran sungai yang berada tidak jauh dari lokasi jatuhnya mobil, mengingat kemungkinan korban terbawa arus.
“Medannya cukup ekstrem, dan jarak pandang juga terbatas. Tapi kami akan terus berupaya semaksimal mungkin,” ujar Komandan Tim SAR, Letda (Mar) Roni Firmansyah.
Warga Minta Pemerintah Pasang Pembatas Jalan
Insiden ini kembali memunculkan kekhawatiran warga setempat terhadap kondisi infrastruktur di jalur penghubung antar kabupaten tersebut. Pasalnya, lokasi kejadian dikenal sebagai titik rawan kecelakaan, terutama saat malam hari atau musim hujan.
Tokoh masyarakat Penanggalan, Ismail Tanjung, meminta pemerintah daerah untuk segera memasang rambu peringatan dan pagar pembatas jalan guna menghindari kejadian serupa.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Kalau tidak segera ditindaklanjuti, korban bisa terus berjatuhan,” katanya.
Polisi Masih Selidiki Penyebab Pasti
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan. Sopir yang selamat masih dalam kondisi syok dan belum dapat dimintai keterangan secara penuh.
Kapolres juga mengimbau agar masyarakat yang melintasi jalur tersebut lebih berhati-hati, terutama saat hujan dan malam hari. “Kami juga mengingatkan agar pengendara tidak memaksakan kecepatan tinggi di jalur pegunungan,” tegas AKBP Indra.