Seorang Bocah Terpeleset dan Hanyut di Selokan

Seorang Bocah Insiden tragis terjadi di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Senin sore (5/5/2025).  laki-laki berusia 7 tahun dilaporkan hanyut di selokan besar setelah terpeleset saat hendak mengambil sandalnya yang jatuh ke dalam saluran air tersebut.

Kejadian Bermula Saat Hujan Deras

Peristiwa tersebut terjadi tak lama setelah hujan deras mengguyur wilayah itu selama lebih dari satu jam. Saat itu, korban sedang bermain bersama teman-temannya di dekat selokan yang berada di pinggir jalan kompleks.

Menurut keterangan warga, korban awalnya berusaha mengambil sandal yang hanyut terbawa arus. Namun nahas, ia justru terpeleset dan jatuh ke dalam saluran air yang deras dan dalam akibat hujan.

“Sebelum jatuh, dia sempat berdiri di pinggir selokan sambil menunjuk sandalnya. Tapi tiba-tiba kakinya terpeleset,” kata Ardi, saksi mata yang berada di lokasi.

Tim SAR dan Warga Lakukan Pencarian

Sesaat setelah kejadian, warga segera menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar dan tim SAR. Tim gabungan bersama warga melakukan pencarian dengan menyisir aliran selokan sepanjang ratusan meter.

Pencarian sempat terkendala derasnya arus dan minimnya pencahayaan karena berlangsung hingga malam hari. Namun, upaya tetap dilanjutkan dengan alat bantu dan pencahayaan darurat.

“Kami menyisir area dari titik jatuh hingga ke muara. Proses pencarian akan terus dilakukan selama 7 hari sesuai prosedur,” ujar Komandan Tim SAR Makassar, Rudi Hartono.

Tangis Keluarga Pecah di Lokasi

Keluarga korban yang datang ke lokasi tak mampu menahan tangis saat melihat proses pencarian dilakukan. Sang ibu terus memanggil-manggil nama anaknya di tengah kerumunan warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Warga sekitar menyebutkan bahwa selokan tersebut memang kerap menjadi tempat bermain anak-anak, meskipun sudah beberapa kali diingatkan soal bahayanya.

Imbauan untuk Tingkatkan Pengawasan Anak

Kejadian ini memicu keprihatinan mendalam dari masyarakat. Warga dan pihak RT setempat mengimbau orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat musim hujan dan di area sekitar saluran air terbuka.

Pemerintah kelurahan juga berencana memasang pagar pengaman di sepanjang saluran tersebut serta memasang papan peringatan agar insiden serupa tidak terulang kembali.