
Dukun Palsu di OKU Timur Tipu Warga dengan Modus Penggandaan Uang via Tuyul
Dukun Palsu Seorang pria di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ditangkap polisi setelah terbukti menipu warga dengan modus penggandaan uang menggunakan tuyul. Pelaku mengaku sebagai dukun sakti yang mampu melipatgandakan uang dalam waktu singkat, namun ternyata hanya memperdaya korban untuk kepentingan pribadi.
Modus Penggandaan Uang dengan Tuyul
Pelaku yang dikenal dengan inisial M (45) mengaku memiliki kekuatan supranatural dan memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap hal mistis. Ia menawarkan jasa penggandaan uang dengan bantuan makhluk gaib berupa tuyul, yang disebut bisa menggandakan uang korban hingga berkali-kali lipat dalam semalam.
Untuk mengikuti ritual ini, korban diminta untuk:
- Menyerahkan sejumlah uang sebagai “mahar” atau syarat ritual.
- Menyediakan ruangan khusus yang harus dikunci selama beberapa hari.
- Tidak boleh melihat proses penggandaan uang, dengan alasan bisa mengganggu tuyul bekerja.
Setelah beberapa hari, korban yang membuka ruangan justru mendapati uangnya hilang tanpa jejak, sementara pelaku telah melarikan diri.
Polisi Berhasil Menangkap Pelaku
Kasus ini terungkap setelah beberapa korban melapor ke pihak berwajib. Berdasarkan laporan tersebut, Satreskrim Polres OKU Timur langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya. Saat ditangkap, pelaku tidak bisa lagi mengelak karena ditemukan barang bukti berupa uang korban, jimat palsu, serta alat-alat ritual yang digunakannya untuk menipu.
Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada praktik penggandaan uang. “Kami mengingatkan warga untuk tidak tergiur dengan janji kekayaan instan. Jika ada orang yang mengaku bisa menggandakan uang, segera laporkan ke polisi,” ujarnya.
Hukuman dan Pelajaran bagi Masyarakat
Saat ini, pelaku ditahan dan dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. Polisi juga terus mendalami apakah ada korban lain yang belum melapor.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap praktik dukun palsu yang memanfaatkan kepercayaan dan kesulitan ekonomi warga. Kekayaan sejati tidak datang dari jalan instan, tetapi dari usaha dan kerja keras.