
Dua CJH Babel Tunda Keberangkatan Haji
Dua CJH asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dipastikan menunda keberangkatan mereka ke Tanah Suci. Penundaan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum jadwal keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Babel, H. Muhammad Ridwan, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, penundaan dilakukan karena alasan kesehatan dan kondisi pribadi yang tidak memungkinkan.
Dua CJH Sakit, Satu Mengundurkan Diri
Dari dua jemaah tersebut, satu orang diketahui mengalami gangguan kesehatan serius sehingga tidak direkomendasikan untuk melakukan perjalanan jauh. Sementara satu jemaah lainnya memilih mengundurkan diri karena alasan keluarga.
“Kami telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Salah satu CJH memang tidak lolos uji kesehatan terakhir. Satu lainnya sudah menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi,” jelas Ridwan saat konferensi pers, Senin (12/5/2025).
Kursi Kosong Tidak Dapat Diisi Pengganti
Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan bahwa dua kursi yang kosong tidak akan digantikan oleh jemaah cadangan. Hal ini disebabkan waktu yang sudah sangat mepet dengan jadwal pemberangkatan, serta prosedur yang ketat dari pemerintah Arab Saudi.
Meski demikian, kedua jemaah tersebut tetap tercatat sebagai prioritas untuk diberangkatkan pada musim haji tahun berikutnya. Kemenag akan memastikan hak mereka tetap terlindungi.
Total CJH Babel yang Berangkat
Secara keseluruhan, Provinsi Babel tahun ini memberangkatkan sebanyak 1.074 calon jemaah haji. Mereka akan dibagi dalam beberapa kloter dan diberangkatkan melalui embarkasi Palembang. Para jemaah sudah menjalani manasik serta pemeriksaan kesehatan akhir.
“Semua persiapan sudah 95 persen. Kami tinggal menunggu jadwal keberangkatan resmi dari pusat,” tambah Ridwan.
Kesimpulan: Kesehatan Jadi Faktor Penentu
Penundaan keberangkatan dua CJH Babel menjadi pengingat pentingnya aspek kesehatan dalam pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah terus mengingatkan agar jemaah mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum berangkat ke Tanah Suci.