
Rawan Bencana, Pemkab Barut Relokasi Warga Sekitar Jembatan
Rawan Bencana Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, mulai merelokasi sejumlah warga yang tinggal di sekitar jembatan Sungai Teweh. Langkah ini diambil setelah kawasan tersebut dinyatakan rawan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Antisipasi Bencana Akibat Erosi dan Banjir
Menurut data BPBD, kondisi tanah di sekitar bantaran sungai semakin labil. Hal ini diperparah oleh tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir. Oleh karena itu, Pemkab bergerak cepat untuk meminimalkan risiko terhadap keselamatan warga.
Relokasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari 15 kepala keluarga yang rumahnya berada paling dekat dengan bibir sungai. Selanjutnya, warga akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di daerah Bukit Sawit.
Rawan Bencana Pemerintah Siapkan Hunian Sementara
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemkab Barut menyiapkan hunian sementara bagi warga terdampak. Selain itu, bantuan logistik dan layanan kesehatan juga diberikan selama masa transisi.
Wakil Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra, menyampaikan bahwa relokasi ini bersifat mendesak. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.
“Kami tidak ingin menunggu korban. Tindakan cepat ini demi keselamatan semua pihak,” ujar Sugianto saat meninjau lokasi relokasi.
Sosialisasi dan Pendataan Warga Terus Berjalan
Di sisi lain, tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, dan aparat desa terus melakukan sosialisasi. Mereka menjelaskan alasan teknis relokasi dan mencatat kebutuhan masing-masing keluarga yang akan dipindahkan.
Sejumlah warga awalnya mengaku keberatan, terutama karena menyangkut akses mata pencaharian. Namun, setelah mendapat penjelasan dan jaminan dari pemerintah, sebagian besar akhirnya menyetujui pemindahan.
Rawan Bencana Langkah Jangka Panjang Sedang Disusun
Selain relokasi darurat, Pemkab juga tengah menyusun rencana jangka panjang untuk penataan kawasan sungai. Termasuk di antaranya adalah pembangunan tanggul dan penguatan struktur jembatan.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi potensi bencana serupa di masa mendatang. Ke depan, kawasan sekitar sungai akan dijadikan zona tidak boleh huni untuk memastikan keselamatan warga.