
Warga Binaan Lapas Batam Mendapat Pelatihan Bahasa Jerman
warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam mendapatkan pelatihan keterampilan bahasa asing, khususnya Bahasa Jerman. Program ini merupakan hasil kerja sama antara pihak Lapas dan lembaga pelatihan bahasa swasta, yang bertujuan untuk membekali para narapidana dengan keahlian yang bermanfaat setelah mereka bebas nanti.
Inisiatif Edukatif untuk Pemberdayaan
Pelatihan Bahasa Jerman ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang rutin dijalankan oleh Lapas Batam. Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Batam, Maman Hermawan, pelatihan ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi warga binaan, terutama dalam dunia kerja dan komunikasi internasional.
“Ini adalah langkah kecil namun penting dalam proses reintegrasi sosial. Dengan kemampuan berbahasa asing, warga binaan punya modal tambahan untuk masa depan mereka,” ujar Maman dalam keterangannya, Rabu (15/5).
Materi Belajar yang Terstruktur
Program pelatihan disusun secara terstruktur dan berlangsung selama tiga bulan. Materinya mencakup pengenalan alfabet Jerman, percakapan dasar, serta tata bahasa sederhana. Kelas dibimbing oleh pengajar berpengalaman yang secara khusus didatangkan dari lembaga pendidikan bahasa di Batam.
Salah satu warga binaan yang mengikuti pelatihan, Andi (bukan nama sebenarnya), mengaku antusias dan bersyukur mendapat kesempatan tersebut. “Awalnya saya kesulitan, tapi lama-lama mulai terbiasa. Siapa tahu nanti bisa kerja di perusahaan asing,” katanya sambil tersenyum.
Mendukung Rehabilitasi dan Reintegrasi
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek bahasa, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan dan kerja sama dalam belajar kelompok. Hal ini sejalan dengan pendekatan rehabilitatif yang diterapkan di lembaga pemasyarakatan modern, di mana warga binaan dibekali berbagai keterampilan untuk membangun kembali kehidupan mereka di luar tembok penjara.
Pihak Lapas juga menyatakan bahwa pelatihan ini akan dievaluasi secara berkala dan berpotensi diperluas dengan materi keterampilan lainnya, seperti komputer, kewirausahaan, dan bahasa asing lain.
Harapan Akan Masa Depan yang Lebih Baik
Dengan adanya pelatihan ini, para warga binaan diharapkan dapat lebih percaya diri dan siap bersaing di dunia kerja setelah menjalani masa hukuman. Selain itu, program semacam ini juga menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi angka residivisme atau pengulangan tindak pidana.
“Yang kami inginkan adalah mereka tidak kembali lagi ke sini. Dengan keterampilan dan pengetahuan, kami yakin mereka bisa hidup lebih baik,” tambah Kalapas.