
Ratusan Bollard Dicuri, Dinas PUBM Sumsel Lapor Polisi
Ratusan Bollard Dicuri Kasus pencurian ratusan bollard di sejumlah titik jalan protokol di Palembang, Sumatera Selatan, mengejutkan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBM) Provinsi Sumsel. Aset publik yang seharusnya berfungsi sebagai pengaman jalan dan penanda batas justru raib dalam beberapa pekan terakhir.
Pencurian Terjadi Secara Bertahap
Menurut keterangan resmi Dinas PUBM, bollard yang dicuri dipasang di trotoar dan median jalan untuk keselamatan pengguna jalan, khususnya pejalan kaki. Namun, sejak awal Mei 2025, pencurian mulai terjadi secara bertahap di beberapa titik seperti Jalan Sudirman, Jalan Kapten A. Rivai, dan Jalan Demang Lebar Daun.
Berdasarkan pantauan lapangan, sebagian besar bollard hilang pada malam hari. Diduga kuat, pelaku memanfaatkan waktu sepi untuk memotong dan membawa benda berbahan besi tersebut menggunakan alat berat atau kendaraan roda empat.
Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah
Akibat pencurian ini, Dinas PUBM mengaku mengalami kerugian cukup besar. Kepala Dinas PUBM Sumsel, Hendra Wijaya, menyebut bahwa setiap bollard bernilai sekitar Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Dengan jumlah yang hilang mencapai lebih dari 120 unit, total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Selain kerugian material, pencurian tersebut juga berdampak pada estetika kota dan keselamatan pengguna jalan. “Bollard bukan hanya ornamen, tetapi pelindung pejalan kaki. Jika hilang, maka risiko kecelakaan meningkat,” jelas Hendra.
Dinas PUBM Resmi Lapor ke Polisi
Karena kejadian ini terus berulang, Dinas PUBM Sumsel akhirnya melaporkannya secara resmi ke pihak kepolisian. Laporan telah diterima oleh Polrestabes Palembang, yang kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUBM, Rizal Fadillah, berharap kasus ini segera terungkap. “Kami mohon bantuan masyarakat jika melihat aktivitas mencurigakan. Kami juga akan evaluasi pengawasan dan mempertimbangkan pemasangan kamera pengawas di lokasi rawan,” ujarnya.
Warga Minta Penegakan Hukum Tegas
Di sisi lain, sejumlah warga mengaku prihatin atas pencurian tersebut. Menurut mereka, hal ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan rendahnya kesadaran terhadap fasilitas umum. Beberapa di antaranya bahkan mendesak agar pelaku dihukum tegas untuk memberikan efek jera.
“Bollard itu dibeli dari uang rakyat. Kalau dicuri, yang rugi kita semua. Harus ada tindakan nyata dari pemerintah dan aparat,” kata Taufik, warga Kecamatan Ilir Timur I.