
Presiden Prabowo dan PM Albanese Memulai Pertemuan Bilateral
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Jumat (16/5) di Istana Kepresidenan Bogor. Ini merupakan pertemuan resmi pertama antara keduanya sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden. Sebagai langkah awal, pertemuan ini menandai komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan strategis yang sudah lama terjalin.
Fokus pada Penguatan Kerja Sama Strategis
Dalam suasana yang penuh kehangatan, kedua pemimpin membahas sejumlah isu penting. Pertama, mereka menyoroti perlunya memperluas kerja sama ekonomi melalui optimalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Selain itu, kerja sama di bidang pertahanan, pendidikan, dan teknologi juga menjadi sorotan utama. Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia ingin membangun hubungan yang lebih seimbang dan saling menguntungkan dengan Australia.
Pembahasan Isu Kawasan dan Stabilitas Regional
Selanjutnya, kedua pemimpin mendiskusikan tantangan kawasan, khususnya stabilitas di Indo-Pasifik. Mereka sepakat bahwa kerja sama keamanan, termasuk keamanan maritim, perlu diperkuat. Menurut PM Albanese, Australia menghargai posisi Indonesia yang selalu mendorong penyelesaian damai atas konflik di kawasan. Dengan demikian, pertemuan ini mempertegas peran Indonesia dan Australia sebagai pilar perdamaian regional.
Penandatanganan Kesepakatan Konkret
Sebagai hasil dari pembicaraan, beberapa nota kesepahaman (MoU) berhasil ditandatangani. Di antaranya adalah kesepakatan dalam bidang transisi energi bersih, teknologi pertanian, dan diplomasi budaya. Ini menunjukkan bahwa hubungan kedua negara tidak hanya bersifat politis, tetapi juga praktis dan menyentuh sektor-sektor nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Pernyataan Bersama dan Harapan Masa Depan
Menutup pertemuan, Presiden Prabowo dan PM Albanese menyampaikan pernyataan bersama kepada media. Mereka menekankan pentingnya hubungan jangka panjang yang stabil. Selain itu, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia terbuka terhadap investasi Australia, khususnya di sektor energi hijau, teknologi, dan pembangunan infrastruktur.