Presiden ADB Tinjau Proyek PLTS Sengkol di Lombok

 Presiden Asian Development Bank (ADB), Masatsugu Asakawa, melakukan kunjungan kerja ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya ADB untuk memperkuat dukungan terhadap transisi energi bersih di Indonesia.

Komitmen ADB untuk Energi Terbarukan

Dalam kunjungannya, Presiden ADB menyatakan komitmennya untuk terus mendukung proyek-proyek energi bersih dan ramah lingkungan. Menurutnya, PLTS Sengkol adalah salah satu contoh konkret bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan mitra internasional dapat mendorong pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, proyek ini dinilai sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060. ADB berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan dan dukungan teknis bagi pengembangan proyek serupa di wilayah lain.

Presiden ADB Manfaat bagi Masyarakat Lokal

PLTS Sengkol tidak hanya menyuplai listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga setempat. Warga dilibatkan dalam konstruksi dan pemeliharaan fasilitas, serta mendapatkan pelatihan keterampilan baru di bidang energi terbarukan.

Dengan adanya pasokan listrik dari PLTS, masyarakat sekitar kini menikmati aliran listrik yang stabil, terutama di malam hari. Ini berdampak positif bagi sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal.

Dukungan Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi NTB menyambut baik kunjungan Presiden ADB dan menegaskan komitmennya untuk memperluas proyek serupa di daerah lain. Kepala Dinas ESDM NTB menyatakan bahwa PLTS Sengkol adalah bukti nyata bahwa energi terbarukan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Harapan ke Depan

ADB berharap proyek PLTS Sengkol menjadi model percontohan bagi pengembangan energi surya di kawasan Asia Tenggara. Dengan inovasi, investasi, dan keterlibatan komunitas, transformasi energi hijau dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif.