
Jembatan Lawai Ambruk, BBPJN Lakukan Penanganan Darurat
Jembatan Lawai yang menghubungkan ruas jalan nasional Ketapang – Sandai di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, ambruk pada Senin dini hari (1/7). Ambruknya jembatan yang melintasi Sungai Lawai ini menyebabkan akses transportasi terputus total dan menimbulkan kemacetan panjang.
Diduga Akibat Struktur Lama dan Debit Sungai Meningkat Jembatan Lawai
Menurut informasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Barat, penyebab ambruknya jembatan diduga karena usia struktur yang sudah tua dan meningkatnya debit air sungai akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Kondisi jembatan memang sudah tua dan sebelumnya telah kami identifikasi untuk perbaikan. Namun, arus sungai yang deras mempercepat kerusakan pada fondasi jembatan,” ujar Kepala BBPJN Kalbar, Ir. Budi Santoso.
BBPJN Terjunkan Tim, Lakukan Penanganan Darurat
Usai kejadian, BBPJN langsung menurunkan tim teknis ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat. Pemasangan jembatan bailey (jembatan darurat sementara) menjadi opsi utama agar arus lalu lintas bisa kembali normal dalam waktu dekat.
“Kami targetkan pemasangan jembatan bailey selesai dalam 7 hari ke depan, sehingga kendaraan ringan dan darurat bisa melintas kembali,” jelas Budi.
Warga dan Pengendara Dihimbau Gunakan Jalur Alternatif
Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat telah mengatur rekayasa lalu lintas dan mengimbau pengendara untuk menggunakan jalur alternatif melalui Nanga Tayap – Balai Bekuak meski dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
“Kami harap masyarakat bersabar dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keamanan dan keselamatan pengguna jalan adalah prioritas,” kata Kapolres Ketapang AKBP Joko Sulistyo.
Pemerintah Daerah Minta Percepatan Perbaikan Permanen
Bupati Ketapang, Martin Rantan, meminta pemerintah pusat melalui BBPJN untuk segera mempercepat pembangunan jembatan pengganti secara permanen. Menurutnya, Jembatan Lawai merupakan jalur vital bagi distribusi logistik dan mobilitas warga di wilayah selatan Kalbar.
“Kami minta agar pembangunan jembatan baru segera dimulai. Jangan sampai kondisi ini berlarut-larut dan mengganggu ekonomi masyarakat,” ujar Bupati dalam kunjungannya ke lokasi kejadian.