
Dua Remaja Tenggelam di Air Terjun Lubuk Lau
Dua Remaja Tenggelam Kejadian tragis terjadi di objek wisata Air Terjun Lubuk Lau, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. dilaporkan tenggelam saat berenang bersama teman-temannya pada Rabu siang. Hingga sore hari, satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu lainnya masih dalam pencarian.
Korban Berenang Tanpa Pengawasan
Menurut informasi dari kepolisian setempat, kedua remaja tersebut masing-masing berusia 15 dan 16 tahun. Mereka datang ke lokasi wisata bersama empat teman lainnya. Awalnya, mereka hanya bermain air di tepi aliran sungai. Namun, tak lama kemudian, keduanya memutuskan berenang lebih ke tengah tanpa pelampung dan pengawasan orang dewasa.
“Salah satu korban diduga terpeleset ke bagian sungai yang dalam. Temannya mencoba menolong, tetapi ikut terseret arus deras,” ujar Kapolsek Sei Bingai, AKP Sahrul Pane.
Tim SAR Dikerahkan ke Lokasi
Segera setelah menerima laporan dari warga, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Langkat, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi. Sekitar dua jam kemudian, satu korban berhasil ditemukan di dasar sungai, sekitar 10 meter dari lokasi awal. Ia sudah tidak bernyawa.
Sementara itu, pencarian korban kedua masih berlangsung hingga malam hari. Kondisi medan yang licin dan arus deras menyulitkan proses evakuasi.
Pihak Keluarga Syok dan Meminta Doa
Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian tampak syok dan tak kuasa menahan tangis. Mereka berharap korban kedua segera ditemukan. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area pencarian agar tidak mengganggu kerja tim SAR.
“Mohon doa dari masyarakat agar korban segera ditemukan dan proses pencarian berjalan lancar,” kata salah satu anggota keluarga.
Peringatan untuk Pengunjung Wisata Alam
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus tenggelam di lokasi wisata alam tanpa pengawasan resmi. Oleh karena itu, BPBD Langkat mengingatkan pengunjung agar lebih waspada dan menghindari berenang di area dengan arus kuat atau kedalaman tak diketahui.
“Kami minta pihak pengelola wisata juga memasang papan peringatan dan membatasi akses ke titik-titik rawan,” tegas Kepala BPBD Langkat, M. Rizal.