
Menteri LH: Negara Rugi Rp18 Triliun Akibat Karhutla
Menteri LH: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengungkapkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi masalah serius yang berdampak besar terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Berdasarkan data terbaru, negara mengalami kerugian hingga Rp18 triliun akibat karhutla dalam beberapa tahun terakhir.
Dampak Ekonomi Sangat Signifikan
Karhutla tidak hanya menghanguskan hutan dan lahan, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi. Ribuan hektare lahan produktif terbakar, yang menyebabkan terganggunya produksi pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Selain itu, aktivitas transportasi udara juga terganggu karena kabut asap yang mengurangi jarak pandang.
Menurut Menteri LHK, kerugian ekonomi ini meliputi kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas ekonomi, biaya pemadaman, serta dampak terhadap kesehatan masyarakat yang harus ditangani oleh sektor kesehatan.
Ancaman Terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Selain kerugian finansial, karhutla juga memicu masalah kesehatan serius. Ribuan warga mengalami gangguan pernapasan akibat asap tebal. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan. Di sisi lain, asap karhutla menyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar, yang memperparah krisis iklim.
Pemerintah mencatat peningkatan jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di daerah terdampak, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Beberapa sekolah bahkan terpaksa ditutup untuk sementara demi keselamatan siswa.
Pemerintah Tingkatkan Pengawasan dan Penegakan Hukum
Sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah memperketat pengawasan terhadap perusahaan pemegang izin lahan. Menteri LHK menegaskan bahwa perusahaan yang terbukti lalai atau sengaja membakar lahan akan dikenai sanksi tegas, termasuk pencabutan izin dan tuntutan pidana.
Selain itu, penggunaan teknologi seperti satelit pemantau titik api, sistem peringatan dini, serta patroli darat dan udara terus dioptimalkan. Pemerintah juga mendorong masyarakat agar aktif menjaga lingkungan dengan tidak membuka lahan melalui pembakaran.
Kolaborasi Jadi Kunci Pengendalian Karhutla
Pemerintah menyadari bahwa upaya penanggulangan karhutla memerlukan kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Edukasi dan sosialisasi terus digalakkan agar kesadaran terhadap bahaya karhutla semakin meningkat.
Menteri LHK berharap, dengan komitmen bersama, kejadian karhutla dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang. Mencegah lebih baik daripada memadamkan, karena dampaknya terlalu besar untuk diabaikan.